MetroMediaNews.co – Ratusan massa yang tergabung dalam Komunitas Sopir dan Kernet Mobil Elf Cijatian menggelar aksi demo atas ketidakpuasan dengan kebijakan sepihak yang diberikan pihak PT Mutiara Indah Purnama selaku pemenang tender proyek pengerjaan pengecoran peningkatan jalan Kabupaten yang menghubungkan Cigadog-Sumur, kecamatan Leles dan Cijati sepanjang 5 Km.
Diketahui aksi protes sejumlah sopir dan kernet Elf ini akibat dampak akses jalan lintasan trayek Cijatian Cianjur-Cijati dan Cianjur-Lelels juga Jalan penghubung akses arah Cianjur dari Ciburang dan Cijati sepanjang 5 kilometer kurang lebih untuk sementara ditutup total selama 202 hari kerja sehingga sopir dan kernet merasa keberatan.
Pantuan MetroMediaNews.co dilokasi, Kepolisian Sektor Kadupandak mengamankan dan membantu mediasi para sopir dengan pihak PT di Aula Gedung Kantor Desa Sumur, kecamatan Tanggeung.
Selama proses mediasi hingga siang hari belum menemukan titik penyelesaian antara peserta aksi demo dan pihak PT.
Ujang Fauzi (24) sopir Elf jurusan Cianjur-Ciburang menyampaikan ketidakpuasannya atas kebijakan sepihak dari pihak PT.
“Sekalipun diberikan akses Jalan Alternatif untuk melintas, namun kami menganggap jalan yang diberikan sangat membahayakan kendaraan Elf dan yang paling menyulitkan warga setempat tidak memberikan ijin kebun dan kampungnya di jadikan jalan alternatif selama 200 hari,” ungkapnya.
Hal sama dikatakan peserta aksi lainnya Rahmat (35), bahwa warga juga keberatan dengan adanya penutupan jalan. Pasalnya jika mobil trayek saja sudah takut melewati jalan alternatif apalagi mobil pribadi.
“Rasa kasihan juga terhadap nasib warga yang berniat menuju Pagelaran,Tanggeung karena harus berbelok ke Jalur Kadupandak yang sangat jauh sekali,” ucapnya.
Rahmat menyambungkan, kalau mobil Elf harus memutar jalan ke jalur Kadupandak,selain menyalahi jalur trayek, penumpang pun tidak ada. Sekalipun ada hanya beberapa orang saja.
“Jelas kami sangat dirugikan, belum lagi harus bersitegang dengan sopir trayek jurusan Kadupandak-Cianjur sebab dianggap memasuki jalur trayek orang lain,” tegasnya.
Rahmat Berharap, kepada pihak Dishub dan pihak PT bisa mencari solusinya.
“Sebab yang kami tau biasanya pengerjaan jalan tidak di tutup total, melainkan di beri jalan setengah untuk bisa di lalui oleh kendaraan roda 2 ataupun roda 4,” terangnya.
Sementara itu pihak PT Mutiara Indah Purnama menanggapi adanya aksi demo sopir dan kernet tetap akan melanjutkan pengerjaan.
“Kami akan tetap melaksanakn pengerjaan pengecoran jalan ini sebab ini sudah menjadi keputusan kantor dan kami sedang dikejar waktu agar pelaksanaan selesai tepat waktu,” tandasnya.
Editor: Dedy Rahman
Reporter: Ilham Hendrayana/Jay