MetroMediaNews.co – Terkait ambruknya jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Parung Cadas, Desa Pusakasari dengan Kampung Padangsari Desa Karyamukti, Cianjur, Sabtu malam (3/2) sekitar pukul 22.30 WIB, sangat disayangkan banyak kalangan masyarakat.
Dari insiden itu sebanyak 12 orang mengalami luka parah dan ringan akibat terjatuh dari jembatan yang ambruk bersamaan dengan 6 motor milik korban yang jatuh ke sungai. Ironisnya, jembatan gantung itu baru 3 minggu yang lalu selesai dikerjakan.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Dodi Permadi mengatakan, bahwa pihaknya baru menerima laporan adanya 12 orang warga yang tercebur ke sungai akibat jembatan putus itu.
“Kami menerima laporan ada 12 orang warga yang tercebur ke sungai, lalu kami juga menerima laporan ada empat motor yang ikut tercebur,” ujar Dodi kepada MMN, Minggu (4/2).
Ia menambahkan, pihaknya langsung menurunkan tim ke lapangan untuk mendapatkan data secara riil berapa korban. Hingga saat ini pihaknya belum mengetahui penyebab putusnya jembatan yang menghubungkan dua desa di wilayah selatan Cianjur ini.
“Kami sudah turunkan tim assesment, kami data lagi nanti perkembangannya,” kata Dodi.
Kejadian putusnya jembatan terjadi malam hari, sehingga beberapa warga kesulitan untuk menghindar saat jembatan tersebut mulai doyong dan putus.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi baik dari Pemkab Cianjur Selatan maupun Kepolisian terkait ambruknya jembatan gantung tersebut.
Diketahui pelaksana pengerjaan pembangunan jembatan gantung dan jembatan plat desa Pusakasari, Kecamatan Leles, di kerjakan oleh Duta Buana selaku pemenang lelang yang beralamat di Kampung Cisepat Rt003/004, Cidaun, dengan nilai anggaran sebesar Rp 756 juta.
(Jay)
