MetroMediaNews.co – Dana Kapitasi adalah besaran pembayaran per bulan yang dibayar kepada fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) atau Puskesmas berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan berdasarkan Permenkes No 21 Tahun 2016 tentang Dana Kapitasi.
Diketahui untuk penggunaannya yakni 60% untuk biaya layanan jasa dan 40% untuk biaya operasional kesehatan, seperti pengadaan alat kesehatan (Alkes) dan obat- obatan.
Ketua Forum Masyarakat Garut (FORMAG) Rudi menilai dalam pengelolaan dan penggunaan Dana Kapitasi di Kabupaten Garut diduga tidak transparan.
“Puskesmas penerima Dana Kapitasi tidak terbuka kepada publik terkait pengelolaan dan realisasi penggunaan dana tersebut. Salah satunya seperti pengadaan obat-obatan dan Alkes, karena kegiatan tersebut didanai dari dana APBD Kabupaten Garut,” ujar Rudi kepada MetroMediaNews.co, beberapa waktu lalu.
Menurut Rudi, dengan tidak transparan maka akan muncul animo dugaan tumpang tindih antara Dana Kapitasi dengan Dana APBD Garut. Selain itu juga transparansi diatur oleh UU No 14 Tahun 2008 tentang Transparansi Publik.
“Oleh karena itu dirinya berharap kepada semua pihak terkait untuk mengawasi pengelolaan dan penggunaan Dana Kapitasi di Garut. Selain itu pihaknya pun akan melakukan audensi ke DPRD Garut untuk mengetahui sejauhmana realiasai dan pengunaan Dana Kapitasi di Kabupaten Garut mengingat dalam hal ini liding sektornya yakni Dinas Kesehatan,” tandasnya.
Editor: Dedy Rahman
Reporter: Van
