Jakarta – Belakangan ini, publik dikejutkan dengan kabar dilaporkannya Said Didu ke pihak berwenang. Said Didu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN yang juga dikenal sebagai aktivis kritis, dilaporkan atas kritikannya terhadap proyek pembangunan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
Proyek besar-besaran yang digadang-gadang akan menjadi pusat bisnis dan hunian mewah ini memang menyita perhatian banyak pihak, terutama karena dampak lingkungannya yang dinilai merugikan masyarakat setempat.
Kritik tajam Said Didu terhadap proyek ini dianggap terlalu frontal oleh beberapa pihak, hingga akhirnya menyeret namanya ke ranah hukum.
Namun, siapa sangka, orang yang melaporkan Said Didu bukanlah pihak dari perusahaan pengembang atau pejabat tinggi, melainkan sosok yang justru dekat dengan masyarakat: Kepala Desa (Kades) Belimbing, Maskota.
Kabar ini sontak mengundang reaksi keras dari netizen.
Alih-alih membela kepentingan warga yang terdampak proyek pembangunan tersebut, Kades Maskota justru memilih melaporkan Said Didu yang selama ini dikenal sebagai suara masyarakat kecil.
Netizen pun geram dan mempertanyakan sikap kepala desa yang dianggap tidak berpihak kepada warganya.
Siapa Kades Maskota yang Melaporkan Said Didu?. Maskota, Kepala Desa Belimbing, menjadi sorotan publik setelah namanya mencuat sebagai pelapor Said Didu.
Tak hanya itu, netizen yang penasaran mulai menelusuri rekam jejak Kades Maskota. Ternyata, ini bukan pertama kalinya nama Maskota terseret dalam kontroversi.
Pada tahun 2012, ia pernah dilaporkan oleh Ketua Umum Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan penggelapan aset desa sebesar Rp 17 miliar.
Kasus tersebut sempat ramai dibicarakan, meskipun hingga kini tidak ada perkembangan signifikan terkait penyelesaiannya.
Rekam jejak ini semakin memicu kemarahan publik yang menilai bahwa Maskota tidak memiliki integritas dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin desa.
Reaksi Keras dari Netizen: “Mengapa Tidak Membela Warga?”. Di media sosial, tanda pagar (tagar) #DukungSaidDidu dan #KadesBelimbingViral mulai menjadi trending topic.
Netizen ramai-ramai mengecam langkah Maskota yang dianggap tidak pro-rakyat. Banyak yang menilai, tindakan Kades tersebut justru memperparah citra buruk aparat desa yang seharusnya menjadi pelindung dan pembela warga.
Salah satu komentar viral di Twitter berbunyi, “Kades kok malah laporin orang yang bela warga? Ada apa dengan Maskota?” Komentar-komentar semacam ini semakin memperuncing situasi, dengan banyak warga net yang meminta transparansi terkait kasus ini.
Para tokoh masyarakat dan aktivis juga angkat bicara. Beberapa di antaranya mendesak KPK untuk kembali membuka penyelidikan terhadap dugaan penggelapan aset desa yang melibatkan Maskota.
Mereka berpendapat bahwa perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap kepemimpinan desa, terutama ketika ada indikasi penyalahgunaan wewenang.
Dengan semakin memanasnya situasi, publik menunggu respons lebih lanjut dari pihak berwenang.
Apakah Said Didu akan melanjutkan perjuangannya untuk mengkritisi proyek PIK 2? Dan apakah Kades Maskota akan memberikan klarifikasi terkait langkah hukum yang diambilnya? Yang jelas, drama ini masih jauh dari kata selesai.(red)